Pages

Saturday, August 1, 2015

6 Hal yang Harus Diwaspadai dari Windows 10

Strategi untuk menggratiskan upgrade dari windows 7 dan 8.1 menuju windows 10 memang adalah pilihan tepat bagi Microsoft. Pasca di rilis 29 Juli lalu, Windows 10 telah berhasil mendapatkan respon positif yang cukup banyak. Terbukti, dalam 24 jam perilisan sudah tercatat sebanyak 14 juta orang yang melakukan upgrade menuju windows 10. Hal ini di umumkan Microsoft melalui blog perusahaan, Kamis (30/7/2015). Namun, coba pikir-pikir kembali jika agan/sis juga ingin mengikuti jejak mereka yang telah melakukan upgrade menuju windows 10. Berikut ini adalah 6 hal yang harus agan waspadai dari Windows 10. :)

1. Sinkronisasi data secara otomatis


Ketika anda melakukan log-in ke Windows 10 menggunakan akun Microsoft, secara otomatis Windows 10 akan melakukan sinkronisasi data ke server perusahaan. Data-data yang dimaksud antara lain rekam jejak pencarian di browser, aplikasi yang disimpan, password mobile hotspot dan bahkan Wi-Fi.

Untuk masalah ini, anda bisa menyelesaikannya dengan mengubah pengaturan. Jika tidak, maka Microsoft akan tahu semua rekam jejak pengguna. Hanya saja, seharusnya Microsoft tidak mengakifkan fitur ini sejak awal, karena tentu saja ada banyak pengguna awam yang tidak mengerti apa bahaya yang bisa mereka dapat melalui sinkronisasi data seperti ini.


2. Cortana, Asisten pribadi sekaligus mata-mata.

Cortana bisa jadi adalah salah satu daya tarik yang dijual oleh Windows 10. Sesuai apa yang public ketahui selama ini, Cortana merupakan asisten pribadi yang bisa membantu pengguna melakukan penataan pada windows secara lebih teratur. Namun, asisten ini juga tak ubahnya mata-mata yang bisa membeberkan informasi pribadi pengguna.

Ingat, Cortana bisa menganalisa data suara pengguna. Dengan kata lain, ketika anda mengaktifkan Cortana, semua informasi dari data suara juga akan terekam oleh Windows 10. Iya, semuanya. Mulai dari nama pengguna, username, event kalender terakhir, nama-nama orang di note mu, serta informasi dalam kontakmu.

Masih mau menggunakan Cortana?


3. Pengiklan akan tahu karakter pengguna

Saat mengaktifkan Windows 10, pengguna dibekali advertising ID. Nah, identitas ini lah yang bisa digunakan pengembang atau pengiklan untuk mengumpulkan profil karakter pengguna. Jika tak nyaman, pengguna bisa menonaktifkan setelan otomatis ini. Namun, lagi-lagi, banyak orang yang mungkin tak tahu tentang hal ini dan jadi “korban” Windows 10.


4. Data enkripsi pengguna tersimpan di OneDrive


Hal ini bukan sepenuhnya hal yang buruk, hanya saja tetap harus dimengerti oleh pengguna Windows 10. Saat pengguna mengaktifkan enkripsi perangkat, Windows 10 secara otomatis akan mengenkripsi data yang terunduh dan memindainya ke akun OneDrive pengguna.


5. Windows 10 menggunakan koneksi internetmu untuk pengguna internet lainnya

 
Sebuah fitur yang bernama Windows Update Delivery Optimization sengaja di desain untuk menolong pengguna windows 10 mendapatkan update secara lebih cepat. Fitur ini akan secara otomatis aktif pada Windows 10 Home dan Pro Editions. Pada dua versi lainnya, yaitu Windows 10 Enterprise dan Education fitur ini hanya akan aktif pada koneksi lokal.

Fitur ini berjalan sama seperti bagaimana prinsip kerja Torrent. PC mu akan berfungsi sebagai bagian dari proses jaringan peer to peer. Dalam hal ini, Windows akan membagikan cache updates mu ke pengguna lain. Ini adalah suatu ide bagus, kecuali jika koneksi internet mu terbatas dan dilakukan tanpa sepengetahuan pengguna.

Seperti fitur lainnya, fitur ini bisa kamu non aktifkan melalui menu setting.


6. Microsoft bisa membeberkan data-data pengguna


Jika ada hal yang harus di waspadai dari Windows 10, maka kebijakan ini berada pada peringkat pertama. Kebijakan privasi terbaru Microsoft menyebutkan bahwa perusahaan berhak membeberkan data personal penggunanya.

We will access, disclose and preserve personal data, including your content (such as the content of your emails, other private communications or files in private folders), when we have a good faith belief that doing so is necessary to protect our customers or enforce the terms governing the use of the services.

“Kami akan mengakses dan mengungkapkan data pribadi pengguna, termasuk konten (seperti isi email, komunikasi pribadi atau file dalam folder pribadi), ketika kami yakin bahwa melakukan hal itu diperlukan untuk melindungi atau menegakkan keadilan bagi pelanggan kami dengan persyaratan yang diatur penggunaan layanan,” begitu tertera pada pernyataan privasi Microsoft.

Sumber : duniaku.net

0 komentar:

Post a Comment